Minggu, 14 Februari 2010

SABUN

1. SABUN
I. PENGERTIAN
Garam dari asam lemak dengan KOH/NaOH
II. JENIS

Lunak : R –C-OOK

Keras : R –C-0ONa

III. SIFAT
1. Mengandung alkali bebas -->kualitas rendah
2. Dalam H2--> koloid
3. Dalam air sadah-->kurang membuih

IV. PEMBUATAN
Lemak / Minyak + NaOH / KOH

II. DETERGENT
Garam Natrium dari Asam Sulfonat
Fisis- Ujung non polar : R - O (hidrofob)- Ujung polar : SO3Na (hidrofil)
Terhadap JASAD RENIK- Rantai C-nya lurus : Biogradable- Rantai C-nya bercabang : Unbiogradable
Kimiawi- Dapat melarutkan lemak- Tak dipengaruhi kesadahan air
ROH + H2SO4 --> ROSO3H + H2O
ROSO3H + NaOH --> ROSO3Na + H2O

III. PUPUK
Pupuk Alam- Kompos- Pupuk Hijau- Pupuk Kandang
Pupuk Buatan
Pupuk Nitrogen- Za = (NH4)2SO4
- A.S.N = Amonium Sulfat Nitrat
- Urea = CO(NH2)2
Pupuk Kalium --> N.P.K
Pupuk Pospor
- Enkel Superpospat
- Double Superpospat
- Triple Superpospat
Fungsi Pupuk : Mensuplai kebutuhan akan unsur-unsur tertentu

V. AIR
H2O -->merupakan pelarut universal
Menurut Tempatnya
a. Air Tanahb.
Air Permukaan -->Sungai
c.Air Hujan

MENURUT KANDUNGAN MINERALNYA
Air Tak Murni- Air Minum- Air mineral --> Air Pelikan dan Air Sadah


VI. KESADAHAN
JENISNYA

1. Tetap -->bila anionnya SO42- / Cl-....pelunakannya diberi Na2CO3
2. Sementara -->bila anionnya HCO3- ....pengendapannya--> Dipanaskan dan beri Kapur

2. DAMPAK
a. Memboroskan
b. Sabun Menimbulkan Baru Ginjal
c. Menimbulkan Kerak Pada Dasar Ketel

VII. ZAT TAMBAHAN PADA MAKANAN
Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh adalah
- karbohidrat
- lemak
- protein
- vitamin
- mineral
- air
Tetapi, selain zat-zat makanan tersebut di atas, di dalam makanan kita masih terdapat zat-zat lain yang pada umumnya tidak mempunyai nilai gizi.
Zat-zat ini disebut zat tambahan (additives) pada makanan, yaitu :
1. Zat tambahan untuk membuat makanan menjadi lebih menarik kelihatannya, lebih sedap bau dan rasanya dan lebih awet bila disimpan.
2. Zat tambahan yang bercampur dengan makanan pada waktu dalam proses penyediaan/pembuatan bahan makanan.
Zat tambahan im harus aman penggunaannya, yaitu tidak mengganggu kesehatan.
URAIAN BEBERAPA ZAT TAMBAHAN
1. Zat warna: tujuan penambahan ialah membuat makanan lebih menarik.Ada 2 macam zat warna:
. Zat Warna Nabati, yaitu yang berasal dari alam/tumbuh-tumbuhan. seperti warna hijau dari daun suji (daun pandan) dan warna kuning atau jingga dari kunir (kurkuma).
. Zat Warna Sintetik yang umumnya dibuat dari ter batubaraZat warna ini tidak boleh digunakan untuk makanan, karena beracun. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa zat warna itu dapat menimbulkan penyakit kanker.
2. Zat Penyedap (penguat rasa) : Tujuan penambahan ialah agar makanan lebih sedap rasa dan baunya.
3. Zat Pengawet
Penggunaan gula dan garam sebagai pengawet sudah diketahui orang banyak.Untuk makanan dalam kaleng umumnya digunakan zat pengawet lain, misalnya natrium benzoat. nipagin, sendawa dan asam sitrat. Ada kalanya digunakan juga antibiotik.Minyak dan lemak jika tidak disimpan baik, lama kelamaan menjadi tengik. Peristiwa ini terjadi karena asam lemakyang tidak jenuh dalam bahan ini teroksidasi.Udara, cahaya dan kerja bakteri adalah penyebabnya. Untuk mencegah proses ini pada minyak atau lemak ditambahkan
Contohnya:
- butil hidroksi anisol (BHA)- butil hidroksi toluena (BHT)
Biasanya antioksidan digunakan bersama dengan asam sitrat atau asam askorbat (vitamin C) yang fungsinya untuk memperkuat kerja antioksidan itu.Zat tambahan golongan lainnya yang secara tidak sengaja bercampur dengan makanan ialah bahan-bahan kimia yang digunakan dalam bidang pertanian dan peternakan, misalnya senyawa organoklor.
Karena itu kita harus mencuci bersih lebih dahulu sayuran dan buah-buahan yang akan kita makan untuk mencegahkeracunan oleh bahan kimia itu. Hormon-hormon yang sekarang sering diberikan kepada hewan potong untukmempercepat pertumbuhannya dapat juga merupakan zat pada makanan yang tidak kita kehendaki.
4. Zat Pemanis
Gula Pasir dan gula jawa adalah pemanis alami yang sering dipakai sehari-hari. Pemanis sintetis sering digunakan dalam industri minuman seperti limun, sirup dan lain-lain. Penggunaan pemanis sintetis ini harus dibatasi karena kelebihan pemanis sintetis dalam minuman atau makanan akan menyebabkan penyakit.
Pemanis sintetis yang aman penggunaannya adalah gula stevita yaitu gula yang berasal dari daun Stevita rebaudina
Bahan baku yang digunakan untuk membuat kertas ialah bahan-bahan yang mengandung banyak selulosa, seperti bambu, kayu, jerami, merang, dan lain-lain.

VIII. KERTAS
Pembuatan kertas dari bahan baku dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
1. Pembuatan pulp2. Pembuatan kertas dari pulp
Pulp, di samping dapat digunakan untuk membuat kertas, dapat juga digunakan untuk membuat rayon (rayon adalah selulosa dalam bentuk serat-serat).
Ada 3 macam proses pembuatan pulp, yaitu:
1. Proses mekanis
2. Proses semi-kimia
3. Proses kimia
Pada proses mekanis
tidak digunakan bahan-bahan kimia. Bahan baku digiling dengan mesin sehingga selulosa terpisah dari zat-zat lain.

Pada proses semi-kimia
dilakukan seperti proses mekanis, tetapi dibantu dengan bahan kimia untuk lebih melunakkan, sehingga serat-serat selulosa mudah terpisah dan tidak rusak.

Pada proses kimia
bahan baku dimasak dengan bahan kimia tertentu untuk mengllilangkan zat lain yang tidak perlu dari serat-serat selulosa. Dengan proses ini, dapat diperoleh selulosa yang murni dan tidak rusak.
Ada 2 metoda pembuatan pulp dengan proses kimia, yaitu:
a.Metoda proses basaTermasuk di sini adalah:
- proses soda
- proses sulfat

b.Metoda proses asamYang termasuk proses asam adalah proses sulfit

Proses Basa
Bahan baku yang telah dipotong kecil-kecil dengan mesin pemotong, dimasukkan dalam sebuah bejana yang disebut "digester."
Dalam larutan tersebut dimasukkan larutan pemasak:
- NaOH 7%, untuk proses soda
- NaOH, Na2S dan Na2CO3 untuk proses sulfat
Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zat yang lain.
Reaksi sebenarnya rumit sekali, tetapi secara sederhana dapat ditulis:
Larutan pemasakKayu ———————————> pulp (selulosa) + senyawa-senyawa alkohol + senyawa-senyawa asam + merkaptan + zat-zat pengotor lainnya.
Kemudian campuran yang selesai dimasak tersebut dimasukkan ke dalam mesin pemisah pulp dan disaring. Pulp kasar dapat digunakan untuk membuat karton dan pulp halus yang warnanya masih coklat harus dikelantang (diputihkan/dipucatkan). Pemucatan dilakukan dengan menggunakan Kaporit atau Natrium hipoklorit. Perlu diperhatikan bahwa, bahan-bahan kimia yang sudah terpakai tidak dibuang, tetapi diolah kembali untuk dipakai lagi. Hal ini berarti menghemat biaya dan mencegah pencemaran lingkungan
Reaksi kimia yang penting dalam pengolahan kembali sisa larutan tersebut adalah :
Na2SO4 + 2 C ———————————> Na2S + 2 CO2
Na2CO3 + Ca(OH)2 ———————————> 2 NaOH + CaCO3

Proses Asam
Secara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap-tahap yang sama dengan proses basa. tetapi larutan yang digunakan adalah:
SO2, Ca(HSO3)2 dan Mg(HS03)2

Pembuatan Kertas
Pulp yang sudah siap, diolah dengan bahan-bahan penolong seperti perekat damar, kaolin, talk, gips, kalsium karbonat, tawas aluminium, kertas bekas, zat warna dan lain-lain, untuk kemudian diproses menjadi kertas, melalui mesin pembentuk lembaran kertas, mesin pengeras dan mesin pengering.
Catatan:
Zat-zat tersebut di atas dipakai dalam jumlah kecil sekali, dan bila berlebihan berbahaya bagi kesehatan.
Ada zat pemanis yang dapat menimbulkan kanker pada hewan-hewan percobaan, sehingga di beberapa negara dilarang.
Umumnya zat-zat tersebut di atas adalah sintetis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar