BELAJAR KIMIA ITU MENYENANGKAN
Senin, 10 September 2012
BENTUK ORBITAL
Rabu, 05 September 2012
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Golongan Dalam Sistem Periodik
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Perioda Dalam Sistem Periodik
Periode kedua
C1s22s22px12py 1
N1s22s22px12py 12pz1
F1s22s22px22py 22pz1
Ne 1s22s22px22py 22pz2
cara singkat
| ||
Mg
|
1s22s22p63s2
|
[Ne]3s2
|
S
|
1s22s22p63s23px 23py13pz1
|
[Ne]3s23px23py13p z1
|
Ar
|
1s22s22p63s23px 23py23pz2
|
[Ne]3s23px23py23p z2
|
K
|
1s22s22p63s23p6 4s1
|
Ca
|
1s22s22p63s23p6 4s2
|
Sc
|
1s22s22p63s23p6 3d14s2
|
Ti
|
1s22s22p63s23p6 3d24s2
|
V
|
1s22s22p63s23p6 3d34s2
|
Cr
|
1s22s22p63s23p6 3d54s1
|
Fe1s22s22p63s23p6 3d64s2
Co1s22s22p63s23p6 3d74s2
Ni1s22s22p63s23p6 3d84s2Cu1s22s22p63s23p6 3d104s1 (perhatikan!)
Zn1s22s22p63s23p6 3d104s2
Pada elemen seng proses pengisian orbital d selesai.
- Gunakan tabel periodik untuk mendapatkan nomor atom yang berarti banyaknya jumlah elektron.
- Isilah orbital-orbital dengan urutan 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p sampai elektron-elektron selesai terisi. Cermatilah keteraturan pada orbital 3d ! Isilah orbital p dan d dengan elektron tunggal sebisa mungkin sebelum berpasangan.
- Ingat bahwa kromium dan tembaga memiliki konfigurasi elektron yang tidak sesuai dengan keteraturan.
Selasa, 05 Juli 2011
Hukum Dasar Kimia ( Hukum Perbandingan Tetap )
B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan satu sifat penting dari senyawa, yang disebut hukum perbandingan tetap. Berdasarkan penelitian terhadap berbagai senyawa yang dilakukannya, Proust menyimpulkan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap.“ Senyawa yang sama meskipun berasal dari daerah berbeda atau dibuat dengan cara yang berbeda ternyata mempunyai komposisi yang sama.
Contohnya, hasil analisis terhadap garam natrium klorida dari berbagai daerah sebagai berikut.
Table 3.4 hasil Analisis terhadap garam dari berbagai daerah
Asal | Massa Garam | Massa Natrium | Massa Klorida | Massa Na : Cl |
Indramayu | 2 gram | 0,786 gram | 1,214 gram | 1 : 1,54 |
Madura | 1,5 gram | 0,59 gram | 0,91 gram | 1 : 1,54 |
Impor | 2,5 gram | 0,983 gram | 1,517 gram | 1 : 1,54 |
Sebagaimana ditunjukkan dalam perhitungan di atas, bahwa perbandingan massa Na terhadap Cl ternyata tetap, yaitu 1 : 1,54. Jadi, senyawa tersebut memenuhi hukum Proust
Gambar 3.3 Joseph Louis Proust (1754 – 1826) adalah seorang ahli kimia Perancis. Ia mendalami analisis kimia dan menjadi terkenal setelah merumuskan hukum perbandingan tetap untuk senyawa. Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter & Change, Martin S. Silberberg, 2000.
Table 3.5 perbandingan massa besi dan belerang pada senyawa FeS
No. | Massa Besi (Fe) yang Direaksikan | Massa Belerang (S) yang Direaksikan | Massa FeS yang Terbentuk | Perbandingan Massa Fe dan S pada FeS |
1 | 0,42 gram | 0,24 gram | 0,66 gram | 7 : 4 |
2 | 0,49 gram | 0,28 gram | 0,77 gram | 7 : 4 |
3 | 0,56 gram | 0,32 gram | 0,88 gram | 7 : 4 |
4 | 0,71 gram | 0,40 gram | 1,11 gram | 7 : 4 |
Berdasarkan data tersebut ternyata perbandingan massa besi dan belerang pada senyawa besi sulfida (FeS) selalu tetap, yaitu 7 : 4.
Asal Massa Garam Massa Natrium Massa Klorida Massa Na : Cl
Indramayu 2 gram 0,786 gram 1,214 gram 1 : 1,54
Madura 1,5 gram 0,59 gram 0,91 gram 1 : 1,54
Impor 2,5 gram 0,983 gram 1,517 gram 1 : 1,54
No. Massa Besi (Fe) Massa Belerang (S) Massa FeS Perbandingan Massa yang Direaksikan yang Direaksikan yang Terbentuk Fe dan S pada FeS
1. 0,42 gram 0,24 gram 0,66 gram 7 : 4
2. 0,49 gram 0,28 gram 0,77 gram 7 : 4
3. 0,56 gram 0,32 gram 0,88 gram 7 : 4
4. 0,71 gram 0,40 gram 1,11 gram 7 : 4
Data reaksi antara hidrogen dan oksigen membentuk air, jika diketahui perbandingan massa H : O membentuk air adalah 1 : 8 sebagai berikut
Tabel3.6 data reaksi Antara hydrogen dan oksigen membentuk Air
No. | Massa Hidrogen yang Direaksikan | Massa Oksigen yang Direaksikan | Massa Air yang Terbentuk | Massa Pereaksi yang Tersisa |
1 | 1 gram | 8 gram | 9 gram | - |
2 | 2 gram | 16 gram | 18 gram | - |
3 | 1 gram | 9 gram | 9 gram | 1 gram oksigen |
4 | 5 gram | 24 gram | 27 gram | 2 gram hidrogen |
5 | 10 gram | 10 gram | 11,25 gram | 8,75 gram hidrogen |
Bilangan Oksidasi
Pada pelajaran sebelumnya kita sudah mempelajari perkembangan konsep reaksi redoks, salah satunya adalah reaksi kenaikan dan penurunan bilanganoksidasi. Apa yang dimaksud bilangan oksidasi dan bagaimana cara kita menentukannya?
1. Pengertian Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang menunjukkan ukuran kemampuan suatu atom untuk melepas atau menangkap elektron dalampembentukan suatu senyawa.Nilai bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepasatau ditangkap, sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda positif maupun negatif.
2. Penentuan Bilangan Oksidasi Suatu Unsur
Kita dapat menentukan besarnya bilangan oksidasi suatu unsur dalamsenyawa dengan mengikuti aturan berikut ini (James E. Brady, 1999).Aturan penentuan bilangan oksidasi unsur adalah:
a. Unsur bebas (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu) mempunyai bilanganoksidasi = 0.
b. Umumnya unsur H mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalamsenyawa hidrida, bilangan oksidasi H = –1.
Contoh:
- Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3 adalah +1
- Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2 adalah –1
c. Umumnya unsur O mempunyai bilangan oksidasi = –2, kecuali dalam senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = –1
Contoh:
- Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah –2
- Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2 adalah –1
d. Unsur F selalu mempunyai bilangan oksidasi = –1.
e. Unsur logam mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif.
Contoh:
- Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, dan Cs) bilanganoksidasinya = +1
- Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) bilanganoksidasinya = +2
f. Bilangan oksidasi ion tunggal = muatannya.
Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+ adalah +2
g. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0.
Contoh:
- Dalam senyawa H2CO3 berlaku:2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0
h. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion.
- Dalam ion NH4+ berlaku 1 biloks N + 4 biloks H = + 1
Contoh:
Tentukan bilangan oksidasi unsur yang digarisbawahi pada senyawa berikut.
a. Fe2O3 b. H2O2 c. MnO4
Jawab:
a. Fe2O3
bilangan oksidasi O = –2 (aturan c)
2 biloks Fe + 3 biloks O = 0
2 biloks Fe + 3(–2) = 0
2 biloks Fe – 6 = 0
2 biloks Fe = +6
BiloksFe =+6/2
BiloksFe = +3
b. H2O2
biloks H = +1 (aturan b)
2 biloks H + 2 biloks O = 0
2(+1) + 2 biloks O = 0
+2 + 2 biloks O = 0
2 biloks O = –2
biloks O = –1
c. MnO4–
biloks O = –2 (aturan c)
biloks Mn + 4 biloks O = –1 (aturan h)
biloks Mn + 4(–2) = –1
biloks Mn – 8 = –1
biloks Mn = –1 + 8
biloks Mn = +7
Minggu, 24 April 2011
Ksp
CuBr (s) -> Cu+(aq) + Br-(aq)
Jumlah kation dan anion akan semakin meningkat sampai mencapai jumlah maksimum pada saat semua CuBr terlarut. Pada keadaan ini dimungkinkan ion Cu+ dan F- bisa bertumbukan satu sama lain membentuk CuBr.
Cu+ (aq) + Br-(aq) -> CuBr (s)
Sehingga dalam keadaan ini dua proses akan salaing berkompetisi yaitu reaksi disosiasi dan kebalikannya, pada saat inilah keseimbangan dinamis tercapai dan reaksinya dapat kita tulis sebagai:
CuBr (s) <-> Cu+ (aq) + Br-(aq)
Kita dapat menulis persamaan konstanta kesetimbangan pada reaksi diatas sebagai :
K = [Cu+][Br-] / [CuBr]
Perlu diingat bahwa CuBr adalah zat padat murni dan diangagap konsentrasinya adalah 1 maka persamaan diatas ditulis sebagai:
K = [Cu+][Br-]
atau biasa ditulis
Ksp = [Cu+][Br-]
Ksp disebut sebagai Konstanta hasil kali kelarutan atau biasanya disebut sabagai Hasil Kali Kelarutan. Jadi yang dimaksud dengan Hasil Kali Kelarutan adalah “ konstanta kesetimbangan zat ( garam atau basa) yang kelarutannya kecil di dalam air”.
HUBUNGAN KELARUTAN(s) DENGAN HARGA Ksp
Untuk mengitung Ksp kita memerlukan data kelarutan (s) dan sebaliknya. Rumus untuk menentukan Ksp tergantung dari jenis zat, disini saya akan membagi beberapa kelompok zat berdasarkan AB, A2B, dan A2B3. Sebenarnya anda tidak perlu menghafal rumus sumus ini akan tetapai yang harus anda pahamai adalah bagaimana kita menguraikan zat-zat tersebut.
1. Zat bertipe AB
Contoh senyawaan yang tergolong ini adalah AgCl, CuBr, CaCO3, BaSO4. Sebagai contoh AgCl, dalam keadaan larutan jenuh konsentrasi AgCl adalah s, maka konsentrasi ion Ag+ dan Cl- adalah:
AgCl(s) -> Ag+(aq) + Cl-(aq)
s ——–s ———-s
dengan demikian nilai Ksp AgCl dapat dikaitkan dengan harga kelarutan (s) adalah
Ksp AgCl = [Ag+][Cl-]
Ksp AgCl = s.s
Ksp AgCl = s2
2. Zat bertipe A2 Batau AB2
Contoh zat ini adalah Ag2 CrO4, CuI2, MgF2, Ba(OH) 2, PbCl2 dll
MgF2(s) <-> Mg2+(aq) + 2F-(aq)
s ———–s ———2s
Ksp MgF2 = [Mg2+][F-]2
Ksp MgF2 = s. (2s) 2
Ksp MgF2 = s. 4s2
Ksp MgF2 = 4s3
3. zat bertipe A2 B3 atau A3 B2
Contoh zat ini adalah Ca3(PO4)2, Co2S3 , Fe2S3 dll
Ca3(PO4)2 (s) <-> 3Ca2+ (aq) + 2PO3- (aq)
s ———-3s ———–2s
Ksp Ca3(PO4)2 = [Ca2+] 3[PO3- ]2
Ksp Ca3(PO4)2 = (3s)3 . (2s)2
Ksp Ca3(PO4)2 = 9s3 . 4s2
Ksp Ca3(PO4)2 = 36s5
4. Zat bertipe AB3 atau A3 B
Contoh Fe(OH) 3 , Cr(OH) 3 , Al(OH) 3 , Co(OH) 3 dll
Co(OH) 3 (s) <-> Co3+ (aq) + 3OH- (aq)
s———— s ———-3s
Ksp Co(OH) 3 = [Co][OH-]3
Ksp Co(OH) 3 = s . (3s) 3
Ksp Co(OH) 3 = s. 27s3
Ksp Co(OH) 3 = 27s4
Setelah anda lihat rumus-rumus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rumus Ksp sangat bergantung pada jenis zat, dan secara mudah dapat kita tulis bila kita mengetahui cara menguraikan zat tersebut dan kemudian menuliskan persamaan kesetimbangannya.